Laman

Jumat, 22 Juli 2011

Seni Mengajar Bayi Anda Berbicara

Setiap anak memiliki berbagai cara untuk
menjadi pintar. Anak-anak akan belajar
secara alami. Anda, sebagai orang tua,
merupakan guru bagi mereka. Anda
merupakan guru yang pertama dan
terpenting bagi anak-anak anda.
Berikut ini beberapa cara terbaik untuk
mengajar anak anda dapat berbicara :

1. Memperkenalkan Nama Benda
Perkenalkan segala sesuatu di sekitar kita
kepada bayi. Ini bisa dimulai dengan yang
sederhana, seperti wajah kita. Yuk, ajak
tangan bayi menjelajahi wajah kita. Sambil
menyentuh setiap bagiannya, sebutkan
mana mata, hidung, mulut, telinga, dan
lain-lain. Lalu, lanjutkan dengan anggota
tubuh yang lain.
Lebih jauh lagi, perkenalkan bayi pada
nama-nama benda di sekitarnya, seperti
bola, meja, kursi, kotak, dan lain-lain.
Perkenalkan pula si kecil pada pohon,
mobil, kucing, anjing dan aneka objek di
luar rumah.

2. Memperkenalkan Kata yang Benar
Hindari penggunaan kata-kata yang
dipermudah atau dicadel-cadelkan, seperti
”mamam” untuk makan, ”mimik”
untuk minum, atau lainnya. Gunakan kata-
kata yang benar, karena ini membantu bayi
memahami kata-kata dengan benar.

3. Mengulangi Kata-Kata
Agar bayi mampu mengingat lebih tajam
segala sesuatu yang diperkenalkan
kepadanya, sebaiknya kata-kata yang
diperkenalkan selalu diulang-ulang. Misal,
”Pintar, makannya sudah habis.
Haaabiiis.”

4. Hati-hati Memperbaiki
Kekeliruan berbahasa karena keterbatasan
artikulasi pada bayi bisa diperbaiki secara
hati-hati. Ungkapan ”bil!” untuk
”mobil” dapat langsung diperbaiki
dengan mengatakan, ”Pintar ! Itu
mobil.” Tak perlu mengulang-ulang
kesalahan ucapan bayi. Sebetulnya, ia
sudah mengetahui ucapan yang
seharusnya keluar.

5. Menyanyi
Menyanyi adalah cara mudah untuk
”merekam” beragam kosa kata ke benak
bayi. Kelak, begitu mendengar potongan
melodi dan irama lagu tersebut, rekaman
itu akan keluar dengan sendirinya dari
mulut bayi.

6. Memperkenalkan Warna
Warna-warni bisa ditunjukkan sambil
memperkenalkan benda dan segala sesuatu
di sekitar bayi. Misal, ”Itu balon, Nak.
Warnanya merah seperti bajumu.”

7. Membaca Bersama
Perkenalkan bayi pada buku bacaan
bergambar yang memiliki kalimat berirama
dan sederhana seperti pantun. Ajaklah ia
bersama-sama mengucapkan kalimat dan
tunjukkan gambar-gambarnya. Misal
”Gajah bermain bola.” Mintalah bayi
menunjukkan mana gajah dan mana bola.
Lakukanlah ini sesering mungkin. Lama-
lama bayi akan akrab dengan kata-kata di
buku tersebut dan tertarik untuk belajar
lebih banyak lagi.

8. Memacu Respons
Banyak cara memancing bayi agar
merespons atau menjawab pertanyaan
kita. Misal, memberi berbagai pilihan dan
meminta bayi memilih salah satu, ”Mau
pakai baju merah atau kuning?”
Atau, bisa juga meminta bayi menunjukkan
atau mengambil benda yang kita tanyakan,
”Coba, yang mana boneka Lala ?”

9. Hindari Pemaksaan
Jika bayi tidak mau menjawab, bantulah
dengan memberi pilihan. Misal, ”Ari, mau
pilih bola atau boneka?” Kalau kata-
katanya tetap tak keluar, komentari
pilihannya, ”Oh, Ari pilih bola, ya?”
Hindari pemaksaan bila bayi tetap tak mau
bicara. Bersabar dan teruslah berlatih.

10. Memperkenalkan Konsep
Segala sesuatu di sekitar bayi merupakan
hal baru baginya. Nah, kewajiban kitalah
mengenalkannya kepada bayi melalui
berbagai konsep, seperti konsep panas-
dingin, naik-turun, masuk-keluar, kosong-
penuh, berdiri-duduk, basah-kering serta
besar-kecil. Pengenalan konsep dasar ini
bisa dilakukan sesederhana mungkin. Dan,
bisa didapat dari peristiwa sehari-hari di
sekitar bayi. Misal, saat menggantikan
popok, kita bisa memberitahukan padanya,
”Popokmu basah kena pipis. Nah,
sekarang Mama ganti dengan popok yang
kering.”

11. Menyederhanakan
Arahan yang rumit bisa membingungkan
bayi. Jadi, sampaikanlah arahan verbal satu
per satu. Misal, ”Tolong ambilkan bola.”
Tunggu sampai bayi melakukannya, baru
lanjutkan, ”Nah, sekarang berikan pada
Mama.” Beri pujian bila tugas itu
dilakukan dengan baik agar bayi tahu
bahwa yang dilakukannya benar.

12. Menjelaskan Sebab-Akibat
Konsep sebab-akibat juga perlu
diperkenalkan, mengingat bayi sedang giat
mempelajari segala sesuatu. Kita bisa mulai
dengan menjelaskan berbagai fungsi dan
sebab-akibat bekerjanya benda di rumah.
Misal, tombol lampu. ”Kalau tombol ini
Mama tekan ke atas, lampu akan menyala
dan ruangan jadi terang. Tetapi kalau
ditekan ke bawah, lampu padam dan
ruangan jadi gelap.”
Tentu saja, tak cuma benda mati. Sebab-
akibat pada perasaan orang juga bisa
diperkenalkan. Contoh, ”Mama sedih
kalau kamu nggak mau makan”. Ini akan
mengasah kepekaan bayi.

13. Perkenalkan Kata Ganti
Walau bayi belum bisa menggunakan kata
ganti, tak ada salahnya mulai
memperkenalkannya. Beritahu pula konsep
kepemilikan. Misal, ”Ini kue untuk Adek.
Ini untuk kamu,” atau ”Ini punya Mama,
yang itu punya kamu.”

14. Memperkenalkan Angka
Ini bukan pelajaran berhitung, melainkan
sekedar mengenal angka 1 (satu) dan
lainnya sambil bermain. Misal, ”Adik boleh
ambil satu kue. Saa-tuu…” (sambil
memperlihatkan jari telunjuk kita
menunjukkan angka ‘’satu”). Atau,
”Ambil mainan, yang baaa-nyaak.”
Menghafal angka juga sudah bisa
dilakukan. Misalnya, sambil naik tangga
atau memasukkan mainan ke dalam boks,
kita mulai menghitung, ”Satu, dua,
tiga…”


Sumber http://vibizlife.com/
health_details.php?
pg=health&id=2139&sub=health&awal=340&page=35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar